analisisunsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik cerpen jendela rara. karya asma nadia oleh taqiyya maryam (kelas x-3) semester ii tahun pelajaran 2011/2012. man insan cendekia serpong kementerian agama republik indonesia 27 mei, 2012 data cerpen 2 september 2010. diadaptasidari cerpen "Jendela Rara" karya . Asma Nadia. 2. Kisah dalam film tersebut terinspirasi dari . model biner dalam dongeng moral berjudul . The Prince and The Pauper karya Mark . Twain. Sang pangeran adalah tokoh Aldo, seorang anak laki-laki dari keluarga kaya-raya dengan sindrom mental, yang . membuatnya mengalami "penolakan TemukanNovel, Biografi, Antologi, Komik dan Buku Panduan Terbaru Asma Nadia.Dapatkan diskon buku terpopuler Asma Nadia dengan harga MURAH di Gramedia.com. Asma Nadia adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Rumah Tanpa Jendela. Rp 57.000 G Rumah Tanpa jendela Mulai dari Rp 57.000,00. Rasa syukur terkadang memang mampu dirasakan dari kisah orang lain seorang gadis kecil bernama Rara hanya menginginkan tempat tinggal dengan jendela. namun, harapan tadi tidaklah mudah untuk terwujud. Novel karya Asma Nadia yang satu ini dapat dikatakan sebagai buku semibiografi. Asma Nadia PDF| ABSTRAK Pendidikan karakter merupakan aset terpenting dalam kehidupan manusia untuk membentuk karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter dalam | Find, read and cite all the research you filmtersebut diadaptasi dari cerpen "Jendela Rara" karya Asma Nadia Kompleks 1. Logika pemaknaan tersebut bekerja ketika Rara yang larut dalam kesenangan borjuis (pesta ulang tahun kakak Aldo) pulang untuk menemukan rumahnya habis terbakar, Si Mbok tergeletak koma dan ayahnya meninggal dunia. 2. NILAIPENDIDIKAN DALAM KUMPULAN CERPEN - Andy Nuriman. ID. English Deutsch Français Español Português Italiano Român Nederlands Latina Dansk Svenska Norsk Magyar Bahasa Indonesia Türkçe Suomi Latvian Lithuanian česk AsmaraniRosalba atau yang dikenal dengan Asma Nadia merupakan seorang penulis novel dan cerpen terkenal di Indonesia yang menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia. Asma Nadia lahir di Jakarta pada 26 Maret 1972 yang merupakan anak dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti seorang mualaf berdarah Tionghoa. Cermatilahkutipan cerpen di bawah ini untuk menjawab soal nomor 7 dan 8! kali ini perempuan yang melahirkannya itu hanya menghela napas berat dan meninggalkan Rara dengan bayangan jendela-jendela besar yang menjaring sinar matahari. Jendela Rumah Rara, Asma Nadia . Penggunaan tanda baca yang tepat untuk kalimat bercetak miring tersebut Awalnyaaku bisa duduk berdampingan dnegan Asma Nadia untuk beberapa menit pertama, hingga datang yang empunya bangku. Asma menggeser ke belakang, tepat di belakang Bertha. Seingatku, aku telah membaca cerpennya Jendela Rara, kalau tidak salah dalam salah satu antologi cerpen Asma Nadia, terbitan DAR! Mizan era 2002. Filmtersebut diadaptasi dari cerpen "Jendela Rara" karya Asma Nadia. Kisah dalam film tersebut terinspirasi dari model biner dalam dongeng moral berjudul The Prince and The Pauper karya Mark Twain. Sang pangeran adalah tokoh Aldo, seorang anak laki-laki dari keluarga kaya-raya dengan sindrom mental, uRNH. Review Buku Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia + GIVE AWAY Judul Rumah Tanpa Jendela Penulis Asma Nadia Jenis Buku Novel Penerbit Republika Jumlah Halaman 221 halaman Dimensi Buku cm x cm Harga Rp. Sekelumit Tentang Isi Rara ingin punya jendela di rumahnya. Jendela itu penting menurut Rara, selain jendela bisa menyehatkan orang-orang yang ada di rumah, jendela juga memiliki nilai estetika. Pokoknya Rara ingin rumahnya ada jendelanya. Masalahnya rumah Rara sangat kecil, sangat sederhana, bahkan dinding-dindingnya ada yang menyatu dengan rumah tetangga. Di kampung tempat penampungan sampah yang juga satu lokasi dengan komplek pemakaman itu tak ada satupun warga yang bermimpi punya jendela di rumahnya. Semua sudah bersyukur memiliki tempat berteduh meski sederhana. Sementara itu persahabatan Rara dan Aldo terjalin makin erat. Tidak semua keluarga Aldo menyukai kehadiran Rara dan teman-temannya di lingkungan mereka. Kakak Aldo, Adam, jelas menaruh hati pada ibu guru Alia. Guru cantik dan baik hati yang mengajar mereka sukarela di perkampungan tempat Rara tinggal. Sayang bu Alia katanya sudah punya calon suami. Lalu, ibu Rara meninggal dunia, dan terjadi kebakaran di perkampungan tempat Rara tinggal. Akankah Rara tetap memimpikan jendela di rumahnya setelah orang-orang yang ia cintai meninggal dunia? Impiannya yang sederhana ternyata harus dibayar mahal dengan sesuatu yang diluar perkiraan Rara. Ini kisah Rara dan orang-orang di perkampungan yang rumahnya tanpa jendela. Bagaimana dengan persahabatan Rara dan Aldo? Dan akankah Adam berhasil memenangkan hati Alia? Seputar Fisik Buku dan Disainnya Saya suka sekali dengan disain cover bukunya. Hurufnya, pilihan warnanya, dan disain ilustrasinya membuat cover buku ini benar-benar eye-catching menurut saya. Sepertinya pilihan disainnya memang disesuaikan dengan tokoh cerita yang masih usia kanak-kanak ya. Meski ada cerita tentang Alia dan Adam, tapi porsi cerita Rara memang jauh lebih banyak terdapat di dalam buku ini. Tokoh dan Karakter Rara, gadis kecil yang manis dan baik hati adalah figur anak sholehah idaman para orangtua. Bicaranya santun, gemar menolong, dan rajin beribadah. Memang ada satu dua sifat keras kepala khas anak-anak pada diri tokoh Rara. Tapi secara keseluruhan Rara memiliki karakter-karakter yang baik. Bu guru Alia gadis yang pintar dan baik. Ia tentu saja berupaya untuk menyenangkan hati orang tuanya dan patuh pada mereka. Tapi ia juga tipe pejuang dan perempuan yang memiliki prinsip. Adam, laki-laki tampan pemain band, anak orang kaya, tapi tingkah lakunya sopan. Tidak merokok dan tidak mabuk-mabukan. Ia sangat sayang pada adiknya, Aldo. Cintanya pada Alia juga tulus. Selain tokoh-tokoh di atas ada juga tokoh ibu dan bapak Rara, Simbok, teman-teman Rara, dan lain-lain. Melalui tokoh yang jumlahnya cukup banyak ini, tiap adegan cerita dapat ternarasikan dengan baik. Alur dan Latar Novel Rumah Tanpa Jendela beralur kombinasi. Ide cerita dan alurnya sebenarnya sederhana. Kesederhanaan ini justru membuat cerita ini jadi bisa dinikmati oleh pembaca hampir di semua kisaran usia, mulai dari dewasa hingga remaja. Bahasanya yang lugas terasa gampang dicerna. Konflik dan penyelesaiannya pun tak bikin pusing kepala. Tampaknya novel Rumah Tanpa Jendela memang tidak memfokuskan diri pada permainan alur cerita, tapi lebih kepada kedalaman nilai dan pesan moral cerita itu sendiri. Latar novel yang banyak mengambil tempat di perkampungan penampungan sampah yang juga pemakanan, terdeskripsikan dengan baik. Rumah-rumah sementara yang terbuat dari tripleks atau kardus, toilet umum, dan suasana di sana tergambarkan dengan jelas lewat kalimat-kalimat yang dirangkai oleh Asma Nadia. Latar terimajinasikan dengan baik juga karena ditunjang banyaknya film atau sinetron yang mengangkat kehidupan masyarakat di sana. Selain latar perkampungan tempat Rara tinggal, ada juga latar rumah sakit, rumah Aldo, dan beberapa lokasi lainnya. Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini Bagian paling awal yang menarik perhatian saya adalah tulisan pembuka cerita. Kalimat-kalimat pembuka yang manis, khas narasi kanak-kanak, puitis, dan yang penting maknanya yang mendalam pada sisi agama memang memberikan nilai yang lebih. "Jendela tak ubahnya sepotong cinta, dengannya bisa kulihat keindahan mata-Mu dan menyelami kedalaman laut-Mu. Dengannya aku mencandai hijaunya gunung serta kilau pasir di pantai, dan saat lelah menyapa tak sungkan kutitipkan mimpi pada awan putih-Mu yang melintas senja hari." Asma Nadia memang dikenal sebagai salah satu penulis yang tak lupa menyelipkan pesan-pesan religi di tiap karyanya. Lepas dari tulisan pembuka tadi, saya kembali disuguhkan pada narasi prolog yang menyentuh, dituliskan oleh Rara, gadis kecil yang menjadi tokoh utama dalam cerita. Tampaknya Asma Nadia memang hendak mengajak pembaca larut dalam emosi bahkan dari awal cerita dibuka. Konflik-konflik yang dialami tokoh-tokohnya pun dekat dalam kenyataan keseharian kita. Salah satunya konflik klasik yang dialami Alia. Sepertinya hingga kapanpun persoalan cita-cita dan jodoh memang terkadang mengalami pertentangan dengan kehendak orangtua. Topik ini juga saya temukan baru-baru ini di buku Alang - Desi Puspitasari. Dekatnya konflik-konflik yang ada dalam cerita dengan realita kehidupan menyebabkan saya bisa memahami dengan baik seperti apa rasanya menjadi tokoh Alia, seperti apa kehidupan orang-orang di perkampungan penampungan sampah, seperti apa memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus, dan lain-lain. Kisah Rara pada dasarnya memang dapat menjadi refleksi yang baik bagi kehidupan kita. "Dipikir? Apa yang harus Alia pikirkan lagi? Anaknya baik, orangtuanya teman dekat Abah. Kenapa harus pakai pikir-pikir? Kecuali kamu menikah dengan orang yang tidak jelas, baru dipikir! Dia juga sudah bekerja." Dulu juga begitu. Kenapa ngga mau jadi sekretaris? Kerja di kantor, kan bagus. Sejuk, kulit Alia ngga jadi hitam. Ngga perlu kena panas. Ah, pokoknya Abah mau kamu jadi sekretaris, pegawai kantoran. Titik! Halaman 26 Kalimat-kalimat penuh perenungan yang menginspirasi dan bernilai dakwah bertaburan di sepanjang jalan cerita. Inilah salah satu unsur yang menyebabkan karya Asma Nadia sangat disukai oleh pembaca. Novelnya bukan hanya sekadar bacaan hiburan biasa, namun juga syarat dengan nilai-nilai pembelajaran. Allah kadang mengabulkan, kadang menunda, kadang memberikan ganti yang lebih baik dari doa-doa yang dipanjatkan seseorang. Halaman 56 Al Fatihah itu jembatan rindu, yang mengantarkan cinta dan semua kerinduannya kepada orang-orang tercinta di alam sana Halaman 80 Pasti ada dus sisi berbeda dari setiap kejadian. Meski mungkin diperlukan waktu untuk bisa memahami sisi baik dari sebuah musibah. Halaman 86 Allah mengabulkan semua doa meski tidak selalu dengan cara yang bisa dimengerti. Halaman 105 Kadang nilai-nilai positif atau pesan-pesan moral tak cukup diwakilkannya lewat satu dua kalimat, tapi melalui satu adegan tertentu yang dinarasikan dengan baik. Rara jadi malu, sebab selama ini ia tidak pernah melihat kebagusan wajah Aldo. Padahal setiap orang pasti tidka hanya memiliki kekurangan, melainkan juga kelebihan yang sayangnya begitu mudah luput dari pandangan. Seharusnya tidak boleh begitu... pikir Rara, sambil menikmati wajah tersipu-sipu Aldo yang muncl lebih sering. Pun gerak kedua tangannya. Halaman 87 Ya, Rumah Tanpa Jendela jelas cerita yang emosional. Sedih, terharu, marah, ragu, adalah emosi-emosi yang datang silih berganti selama membaca buku ini. Sebagian besar emosi yang digali memang kesedihan dan kepedihan hidup Rara yang ditinggal meninggal Ibu dan orang-orang yang ia cintai. Dia sengaja mengumpulkan kepingan-kepingan ingatan dengan Ibu, memastikan tidak ada yang tercecer. Ya, Ibu dan nasihat-nasihat panjang yang menyapanya setiap hari. Dulu, ceraamah Ibu sering menjadi jeda bagi Rara yang sudah ingin bermain dengan teman-temannya. Uniknya, setelah Ibu tak ada, Rara lebih rajin mengumpulkan percakapannya serta semua kebersamaan yang bisa diingatnya. Sebab kenangan, hanya itu yang dia punya. Kenangan bersama perempuan yang melahirkannya. Belakangan Ibu Alia menambahkan, Kenangan dan Al-Fatihah, Rara... Tujuh ayat yang sejak lama dihafalnya. Ibu juga yang mengajarkan. Dan tujuh ayat itu sekarang diulangnya lebih sering. Halaman 80. Berapa kali kita harus kehilangan orang yang begitu penting dalam hidup? Pernahkah kamu merasa kehilangan arah? Benar-benar tidak tahu ke mana harus melangkah? Seakan pintu-pintu di sekeliling tertutup rapat. Dan betapa pun kamu menangis hingga mencucurkan air mata darah, kenyataan tetap sama. Rara tercenung. Pipi gadis cilik itu basah. Benaknya sulit menerima kejadian demi kejadian yang berlalu begitu cepat. Halaman 113 Sentilan-sentilan Asma Nadia pada topik parenting dan isu-isu politik terselip di beberapa bagian cerita. Hal yang mana menunjukkan kepedulian beliau pada ketimpangan sosial, pendidikan anak dan keluarga, serta lemahnya hukum di negeri kita. Berikut saya kutipkan salah satu paragraf yang bertopikkan parenting dan anak kebutuhan khusus. Bagi banyak orangtua, konon ada dua kekhawatiran terkait anak yang terlalu aktif bergerak. Pertama jika mendapati si anak tergolong hiperaktif, sehingga cenderung susah mengendalikan mereka. Alih-alih mencoba menelusuri sumber keaktifan anak yang mungkin bisa memnuntun orangtua yang memiliki tipe anak demikianuntukmenggali potensi sesuai minat ananda, sayangnya lebih banyak pasangan yag tidak sabar mengikuti anaknya ke sana kemari. Kemungkinan kedua, jika ternyata si anak terindikasi autis. Cenderung tidak fokus, asyik dengan pikiran sendiri, dan sulit beradaptasi. Maka kekhawatiran itu umumnya bertambah dengan rasa panik. padahak, rata-rata anak autis dan hiperatif mmeiliki kecerdasan luar biasa. Halaman 127 Situasi keluarga yang sibuk serta adanya anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus menjadi cerminan yang bagus untuk kita cermati di sini. Rasanya yang seperti ini juga terjadi kan ya di dunia nyata. Bagaimana Adam tahu banyak tentang hal ini? Ya, sejak dia melihat buku-buku panduan tentang autis dan hiperaktif yang dibeli Papa untuk Mama - dan seperti biasa tidak pernah dibaca perempuan itu. Halaman 127 Di akhir halaman barulah saya tahu ternyata novel ini berasal dari cerpen Jendela Rara. Teman-teman sudah pernah kah membaca cerpen ini? Versi cerpen dengan novelnya sama tidak ya ceritanya? D. Silahkan teman-teman baca sendiri untuk tahu lebih detail tentang itu . Dan rupanya ada bonus bab Epilog yang berisi tentang cerita Asma Nadia saat hendak memfilmkan buku ini bersama Aditya Gumay. Siapa Asma Nadia Asma Nadia adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami LMCPI tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995. Ia pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera. Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Sejak awal tahun 2009, ia merintis penerbitan sendiri dengan nama Asma Nadia Publishing House. Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkannya untuk sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji, tetapi kurang mampu. Ia juga berprofesi sebagai penulis tetap di kolom resonansi Republika setiap Sabtu. Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Selain memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam adaptasi ke pentas teater di Iowa. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu. Buku-buku karya Asma Nadia Assalamualaikum, Beijing! Surga yang tak dirindukan Salon Kepribadian Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera Preh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award Rembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002 101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005 Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller. Emak Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci Jilbab Traveler Muhasabah Cinta Seorang Istri Catatan Hati Bunda Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Love Rekomendasi Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca usia remaja dan dewasa yang menyukai novel yang memiliki nilai dan pesan moral serta religi, yang ide, alur cerita, dan bahasanya sederhana serta gampang dicerna, yang kisahnya menyentuh sisi emosional kita, yang mengangkat konflik nyata ke dalam cerita, dan ada cerita romance nya sebagai pelengkap. Ini tentang sebuah impian sederhana seorang anak, impian yang ternyata harus dibayar mahal, hingga banyak hikmah kehidupan dipetik kemudian. Selalu ada akhir yang baik untuk mereka yang taat dan sabar. My Rating 4/5 GIVE AWAY Selama periode 15 Januari hingga 18 Januari 2018, teman-teman bisa mengikuti Give Away Blogtour Novel Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia di sini ya. Cara mengikuti give awaynya adalah dengan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang saya tuliskan di bawah ini di kolom komen, lalu tuliskan jawaban yang sama di kolom komen di instagram dipidiff dan bukurepublika di banner yang sama. Pemenang akan mendapatkan 1 eks buku Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia, dan diumumkan pada tanggal 19 Januari 2018 di ig ini dia pertanyaan untuk give awaynya""Siapa nama kakak Aldo yang pemain band dan menyukai bu guru Alia? "Apa judul buku karya Asma Nadia yang paling kamu sukai" Sudah tahu jawabannya? Tuliskan di kolom komen di bawah ini dan di kolom komen instagram dipidiff bukurepublika pada banner yang sama ya. . Semoga kamu pemenangnya. - adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif. Dipi has been being a reader since she was a little kid, 5 or 6 yo. Her favorite reading time was bed-time with Mom and Bobo magazine. She loves reading fiction and non fiction. Books help her a lot during her teenager and her other struggling period of life. Once a week, she announced for streaming radio alliance with VOA, she has a book program named NBS Book Review, and a self improvement program named Positive Vibes. Dipi collaborates with her partner, Andri Irawan, create book podcast Spotify Bookita, Instagram Now she has her own podcast Anchor & Spotify DipidiffTalks; Instagram dipidiff_talks dipidiffofficial. Her other passions link to education and entrepreneurship. That's why she is nurturing her own small business, Dipidiff Official Store instagram dipidiffofficialstore , Tokopedia Dipidiff Official Store, and her personal branding Dipidiff, while keeping busy being a mom of one and coaching for some teenagers and young - adults at Growth Tracker Program, it is a private program - special purpose, which help especially teen and young adult to find their passion and unleash their potential. Dipi retired from working at university and enjoy her time at training institution. Right now, she is an educator and Periplus Bandung Ambassador occasionally alliance with Periplus Indonesia. She is getting older, she dreams a quiet life and contributing as best as she can for community. Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.. Hits 6065 Bukan hanya novel, Asma Nadia juga terkenal sebagai penulis cerpen lho. Artikel ini berisi kumpulan cerpen Asma Nadia Islami dan juga romantis yang paling populer dengan cerita yang menarik. Beberapa contoh cerpen Asma Nadia ini bahkan termasuk salah satu cerpen paling populer di antara banyak cerpen lainnya. Buat kamu yang butuh asupan daftar bacaan seru, berikut ini adalah daftar cerpen Asma Nadia yang mungkin cocok untuk jadi bahan bacaan kamu di rumah. Kumpulan Cerpen Islami Asma Nadia Asma Nadia memiliki banyak sekali cerpen bertema Islami. Beberapa contoh kumpulan cerpen Asma Nadia Islami, yaitu 1. Menanti Bangau Lewat Kisah ini merupakan kisah Anis dan Ikbal yang menanti sebuah momongan. Dengan berbagai rentetan pertanyaan dari karib kerabat selalu membuat mereka menghelas nafas sabar. Mereka memasrahkan semuanya kepada Allah SWt. Dengan terus berusaha, berikhtiar dan berdo’a di sepertiga malam mereka. 2. Emak Ingin Naik Haji Cerpen emak ingin naik haji merupakan cerpen islami yang mengisahkan seorang wanita sederhana yang memimpikan dirinya pergi ke tanah suci. Dan tekadnya semakin kuat ketika melihat tetangga sebelahnya yang merupakan juragan yang kaya raya yang pergi berhaji berkali-kali. Dan di tempat lain ada pejabat yang pergi haji hanya untuk menaikan populeritas menjelang pemilihan tidak berniat haji mabrur. Kisah ini memberikan kritik sosial tentang fenomena berhaji banyak yang berhaji tidak sesuai dnegan ajaran Rosululah SAW. 3. OTW Nikah Merupakan cerpen yang diambil dari kisah putri mbak Asma Nadia yang berkisah menikah tanpa pacaran sesuai dengan ajaran islam. 4. Telepon Pingki Mengisahkan seorang gadis remaja yang menyukai seorang pria tampan cerdas namun ada satu hambatan yang membuat kisah percintaan mereka berakhir. Yaitu perbedaan keyakinan. Dimana sang tokoh utama meyakini jika ikhlas untu melepaska lelaki yang dicintainya karena perbedaan akidah maka Allah akan ganti jodohmu dengan yang lebih baik lagi. Dalam hal apapu termasuk jodoh akidah nomber satu. 5. Cinta Yang terlalu Indah Merupakan kisah cinta Dito dan Indah yang telah bersemi semasa PMDK kelas sepuluh dahulu kala. Sampai pada akrir kelulusan kulia mereka masih tetap menjalin cinta namun mereka tidak berjodoh “kita tidak bisa menikah, cinta. Meski kau indah”. Baca juga Resensi Cerpen Jendela Rara Karya Asma Nadia Kumpulan Cerpen Romantis Asma Nadia Selain beberapa cerpen Islami, Asma Nadia juga menulis beberapa cerpen bergenre romantis, di antaranya yaitu 1. Aku Ingin Menjadi Istrimu Cerpen ini merupakan kisah seorang wanita yang bernama Nia dan dia sangat mencintai lelaki bernama Bandi. Namun dia hanya bisa membisikan “aku ingin menjadi istrimu” kata-kata itu yang selulu Nia ucapkan sebelum menjelang tidur. 2. Satu Kecupan Kisah seorang istri yang was-was takut kehilangan suaminya karena bekerja di entertaminet. Yang selalu berpapasan dengan perempuan cantik dan seksi. Melihat dari televisi berita artis terkini yang membuat dirinya semakin was-was dan bertanya-tanya. 3. Menganyam Kesabaran Cerpen menganyam kesabaran mengisahkan tentang kisah suami istri yang selama 6 tahun namun tidak mendapatkan momongan dan mereka benar-benar di uji dalam kesabarannya menunggu momongan. 4. Cinta Lelaki Biasa Cerpen cinta lelaki biasa adalah kisah romantis dari Nania dan Rafli dimana mereka memiliki keturunan yang berbanding terbalik Nania dari keturunan kaya raya dan Rafli hanya orang cinta Rafli lah yang membuatnya yakin untuk menikah dengan lelaki biasa seperti Rafli. 5. Cinta Dalam Diam Cerpen karya Asma Nadia ini mengisahkan tentang kisah percintaan menurut ajaran agama islam. Dalam cerpen ini dikisahkan kisah cinta yang dilandaskan oleh perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka. Dan kedau insan ini menerima perjodohan yang dilakukan orang tuanya tersebut meskipun mereka tidak menginginkannya. Baca juga Unsur-Unsur Ekstrinsik Cerpen Akhir Kata Kumpulan cerpen Asma Nadia ini merupakan yang paling bagus dan paling menarik untuk jadi bahan bacaan. Tentu masih banyak contoh novel lainnya yang bisa jadi bahan bacaan kamu. Jangan lupa share artikel ini ke media sosial kamu agar banyak orang yang tahu informasi ini. 1 EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK 2 EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Sastra Indonesia S1 dan mencapai gelar Sarjana Sastra oleh Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS JEMBER 3PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk 1. Ibunda Linda dan Ayahanda Mustajib yang tercinta; 2. adik-adikku Kiki dan Rizka yang tersayang; 3. guru-guruku sejak taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi; 4MOTO Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijakan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain. Michael De Montaiqne1 Tantangan terbesar yang anda hadapi adalah mampukah anda menentang keraguan dan kemalasan yang ada pada diri anda sendiri. Robert Tkyosaki2 1 2 5PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini nama Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak” adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar. Jember, 29 Juli 2013 Yang menyatakan, Lailatul Maghfiroh 6SKRIPSI EKRANISASI CERPEN “JENDELA RARA” KE FILM RUMAH TANPA JENDELA KAJIAN PSIKOLOGI ANAK Oleh Lailatul Maghfiroh NIM 090110201008 Pembimbing 7PENGESAHAN Skripsi berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak”telah diuji dan disahkan pada hari, tanggal Jumat, 02 Agustus 2013 tempat Fakultas Sastra Universitas Jember Tim Penguji Ketua Dra. Hj. Sri Mariati, NIP 195408251982032001 Anggota I, Anggota II, Dra. Hj. Titik Maslikatin, Dra. BM. Sri Suwarni Rahayu NIP 196403041988022001 NIP 194905071974122001 Mengesahkan Dekan, 8RINGKASAN Ekranisasi Cerpen “Jendela Rara” ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak; Lailatul Maghfiroh; 090110201008; 2013 193 halaman; Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan unsur-unsur struktural, psikologi anak periode Intelektual, dan Mendeskripsikan perbedaan antara cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dalam menganalisis struktural, psikologi anak, dan perbedaan antara cerpen dan film sebagai objek formal kajian yang akan diteliti, sedangkan objek materialnya adalah cerpen “Jendela Rara” cetakan ketiga pada tahun 2010 dan film Rumah Tanpa Jendela yang diproduksi Smaradhana Pro tahun 2011. Teori struktural merupakan langkah awal yang digunakan dalam penelitian sebelum menggunakan teori lain untuk menganalisis sebuah karya sastra. Analisis struktural dalam cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela meliputi judul, penokohan dan perwatakan, latar, serta konflik. Hasil dari keseluruhan analisis unsur-unsur struktural pada cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela yang berupa judul, penokohan, latar, dan konflik saling berkaitan dan berpadu membentuk satu kesatuan yang utuh. Kajian psikologi merupakan kajian lanjutan dari kajian struktural. Ilmu jiwa anak merupakan ilmu yang menyelidiki kehidupan kejiwaan anak, berusaha menemukan hal-hal yang beraturan, dan aspek-aspek yang khusus unik dalam diri anak yang tengah berkembang. Pada masa anak sekolah dasar 6-12 tahun periode intelektual, proses pertumbuhan dan perkembangan terjadi sangat cepat dan pesat. Perubahan yang terjadi pada seorang anak tidak hanya meliputi perubahan fisik, tetapi juga perkembangan berfikir, perasaan, dan sosial. Analisis psikologi anak periode intelektual dalam cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela 9fantasi, kehidupan perasaan anak, rasa takut, serta kehidupan volutif konatif, kemauan anak. Analisis psikologi anak periode intelektual menunjuk pada faktor internalnya yang secara garis besar di dalam tokoh Rara ada dua aspek, yaitu aspek psikis dan fisik. Kedua aspek tersebut saling berhubungan membentuk suatu fungsional yang mendukung, mendorong, dan mempengaruhi perkembangan pola pikir anak, yang akhirnya tokoh tersebut mengalami perubahan baik secara fisik maupun psikis. Pemindahan cerpen “Jendela Rara” ke film Rumah Tanpa Jendela mengakibatkan terjadinya perubahan. Dengan kata lain, pengadaptasian cerpen ke film berarti proses perubahan dari sesuatu yang dihasilkan secara individu menjadi sesuatu yang dihasilkan secara bersama-sama. Perubahan dunia kata-kata menjadi dunia gambar-gambar bergerak berkelanjutan dan mengubah imajinasi linguistik menjadi imajinasi visual, sehingga ada perbedaan antara cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela disebabkan adanya proses perubahan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Oleh karena itu, cerpen “Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela menyebabkan terjadinya perubahan makna baru. Makna baru yang ditimbulkan akibat adanya perubahan itu, lebih ke fungsi dramatik dan efektifitas cerita. Hal ini mengingat cerpen merupakan cerita pendek kurang dari kata, sehingga sutradara mengembangkan filmnya. Manfaat dari hasil analisis terhadap cerpen” Jendela Rara” dan film Rumah Tanpa Jendela adalah mengajarkan kepada kita untuk lebih giat bekerja, kita harus bisa memberi ruang untuk orang lain, membuka hati dan memberikan begitu banyak cinta dan menebarkan kebaikan pada orang di sekeliling kita. Melalui tokoh Rara, Allah mengajarkan kita membuka hati agar mencintai sesama yang kekurangan, banyak bersyukur meskipun hidup serba kekurangan, dan kita dapat mengubah pandangan kita yang sebelumnya bersikap negatif terhadap anak jalanan, menjadi posiif untuk peduli terhadap anak-anak jalanan. Melalui ekranisasi bisa 10PRAKATA Puji syukur ke hadirat Allah Swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Ekranisasi Cerpen Jendela Rara’ ke Film Rumah Tanpa Jendela Kajian Psikologi Anak”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan strata satu S1 pada Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Jember. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada 1. Dr. Hairus Salikin, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Jember; 2. Dr. Agus Sariono, selaku Ketua Jurusan Sastra Indonesia; 3. Dra. Hj. Sri Mariati, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta perhatiannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya skripsi ini; 4. Dra. Hj. Titik Maslikatin, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pikiran serta perhatiannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya skripsi ini; 5. Dra. Sunarti Mustamar, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing selama penulis menjadi mahasiswi; 6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Sastra Universitas Jember yang telah memberikan ilmu dalam belajar; 7. staf jurusan, perpustakaan dan akademik Fakultas Sastra; 8. kekasihku Roby Robson yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini; 9. teman-teman DKK yang telah memberikan semangat dan dukungan; 10. teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2009 yang telah memberikan semangat, kebersamaan, dan keceriaan; 11. Ana, Cinta, Fai, Joris, dan Eliya, terimakasih telah menciptakan suasana nyaman 1112. semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat. 12131415a. Penambahan Tokoh ... 157 b. Penambahan Latar ... 168 Penambahan Bervariasi ... . 175 Tabel Perbedaan antara Cerpen dan Film ... . 180 Makna Perubahan ... . 186 BAB 6. KESIMPULAN ... . 188 DAFTAR PUSTAKA ... 192 Kelahiran Asma NadiaAsmarani Rosalba atau yang dikenal dengan Asma Nadia merupakan seorang penulis novel dan cerpen terkenal di Indonesia yang menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Nadia lahir di Jakarta pada 26 Maret 1972 yang merupakan anak dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma Nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa dan adik laki-laki bernama Aeron Nadia adalah salah satu penulis wanita yang menarik banyak perhatian masyarakat melalui karya-karyanya. Sudah tidak heran lagi, banyak novel karyanya yang bahkan diangkat ke layar lebar, seperti Jendela Rara yang telah diadaptasi menjadi film berjudul Rumah Tanpa dalam bidang menulis sudah ada sejak beliau masih duduk di bangku sekolah dasar. Kepiawaiannya dalam merangkai kata menjadi kalimat yang bermakna dan keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulisnya menjadikan beliau sukses sebagai penulis terkenal dengan karya-karya yang indah dan Asma NadiaAsma Nadia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma, dan juga suaminya juga merupakan seorang Nadia masa remajanya dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo dan melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian di Institut Pertanian Bogor IPB. Namun kondisinya yang sedang tidak sehat membuat Asma Nadia harus berhenti menuntut ilmu di perguruan hal tersebut tidak membuat Asma Nadia putus asa, beliau terus menekuni hobi menulisnya dengan dukungan dari keluarga yang tidak pernah surut menyemangatinya dan membuatnya kuat dalam menjalani hari-hari yang berat. Beliau terus menulis walaupun dalam kondisi yang tidak Nadia rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Beliau tidak hanya menghasilkan karya berbentuk cerpen saja, namun juga beliau menulis puisi dan lirik Asma yang terkenal adalah album besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul koran Gondrong dan Imut yang menjadikannya sebagai juara dalam Lomba Menulis Cerpen Pendek Islami LMCPI pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Nadia menikah dengan seorang pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dan dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dan suaminya dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabilla dan Adam Putra dan Prestasi yang Diperoleh Asma NadiaKarya dan Prestasi yang diperoleh oleh Asma Nadia sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang telah didapatkan Asma Nadia dari berbagai karya sudah sangat banyak, beliau sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun tahun 2001, salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu memenangkan kategori Buku Remaja Terbaik. Asma Nadia juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Nadia juga aktif menjadi pembicara di berbagai acara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kemampuannya ini sudah sangat diakui dan membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang 2009, Asma Nadia melalukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin Roma, Manchester dan Newcastle. Karyanya yang memiliki nuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia diantaranya yaitu Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tidak ini karya Asma Nadia yang perlu kamu ketahui, diantaranyaAssalamu’alaikum, Beijing!Surga yang tak dirindukanSalon KepribadianRembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasionalDialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara MasteraPreh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian JakartaJilbab TravelerMuhasabah Cinta Seorang IstriCatatan Hati BundaCatatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri yang ditayangkan RCTISerial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci yang diadaptasi menjadi film Emak Ingin Naik Haji dan sinetron Emak Ijah Pengen ke Nadia merupakan seorang penulis terkenal dari Indonesia yang karya dan prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Asma Nadia juga aktif menjadi pembicara di berbagai acara baik di dalam negeri maupun luar negeri. Kemampuannya sudah sangat diakui dan membuatnya menjadi salah satu tokoh yang banyak karyanya yang menjadi pemenang dari berbagai lomba bahkan karyanya sudah banyak singgah di perfilman Indonesia seperti Surga yang Tidak Dirindukan dan Assalamualaikum Beijing.

cerpen jendela rara karya asma nadia